Minggu, 13 Agustus 2017

Mengenal Gejala Chikungunya



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya yang disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Sebagai penyebar penyakit adalah nyamuk Aedes aegypti; juga dapat oleh nyamuk Aedes albopictus. Nama penyakit berasal dari bahasa Swahili yang berarti “yang berubah bentuk atau bungkuk”, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat.
Virus chikungunya merupakan anggota genus Alphavirus dalam family Togaviridae. Strain asia merupakan genotype yang berbeda dengan yang di afrika. Virus Chikungunya disebut juga Arbovirus A Chikungunya Type CHIK, CK. Virus Chikungunya masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Virions mengandung satu molekul single standed RNA.
Virus dapat menyerang manusia dan hewan. Virions dibungkus oleh lipid membrane; plemorfik; spherical; dengan diameter 70 µm. Pada permukaan envelope didaptkan glycoprotein spikes (terdiri atas 2 virus protein membentuk heterodimer). Nucleopapsids isometric; dengan diameter 40 µm.
B.     Rumusan Masalah
1.      Mengenal Gejala Chikungunya
2.      Pencegahan dan Pengobatan pada Chikungunya
3.      Hal yang menyebabkan orang bisa terkena penyakit Chikungunya
C.    Tujuan
1.      Agar Kita lebih mengenal apa itu “Chikungunya”?
2.      Menifestasi penyakit tentang Chikungunya
3.      Pencegahan serta Pengobatan yang akan dilakukan


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Nama Chikungunya sendiri diambil dari sebuah bahasa Swahili yang berarti "yang melengkung keatas" karena pada dasarnya seseorang yang menderita penyakit chikungunya tubuhnya menjadi membungkuk sebagai akibat dari gejala - gejala arthritis.  Atau Chikungunya juga bisa diartikan sebagai gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia).
Penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan kadang-kadang disertai  dengan gatal pada ruam. Belum pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini (Suharto, 2007).
Penyakit Chikungunya sebenarnya pada mulanya merupakan penyakit yang menjangkiti hewan yang hidupnya di tengah hutan yang kemudian seiring berjalannya waktu penyakit chikungunya menyebar ke pemukiman penduduk. Virus penyakit chikungunya pertama kali menyerang di wilayah Indonesia pada tahun 1973. Penyakit ini adalah sejenis penyakit demam virus yang disebabkan oleh ALPHAVIRUS yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dari spesies Aedes Aegypti.
B.     Mengenal Nyamuk Penyebar Chikungunya
Nyamuk Aedes aegypti lebih menyukai darah manusia daripada binatang (antropofilik). Darahnya diperlukan untuk mematangkan telur jika dibuahi oleh nyamuk jantan sehingga menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk menghisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari. Jangka waktu tersebut satu siklus gonotropik. Nyamuk ini aktif pada siang hari dan menggigit di dalam dan diluar rumah.Mempunyai dua puncak aktifitas dalam mencari mangsa yaitu mulai pagi hari dan petang hari yaitu antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00.
Tempat yang disukai nyamuk untuk beristirahat selama menunggu bertelur adalah tempat yang gelap, lembab dan sedikit angin. Nyamuk aedes aegypti biasanya hinggap didalam rumah pada benda-benda yang bergantungan seperti pakaian.
Pergerakan nyamuk aedes aegypti dari tempat perindukan ketempat mencari mangsa dan tempat istirahat ditentukan oleh kemampuan terbang nyamuk aedes aegypti betina adalah rata-rata 40-100 m. Namun secara pasif karena angin dapat terbang sejauh 2 km.
C.    Gejala Demam Chikungunya
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu dipersendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasasakit pada tulang – tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti.
Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderitaakan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecildimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Matabiasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam.
Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah.



Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri sendi mungkin masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan (Suharto, 2007).
Gejala demam Chikungunya mirip dengan demam berdarah dengue yaitu demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik – bintik merah di kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (syok) maupun kematian. Nyeri sendi ini terutama mengenai sendi lutut, pergelangan kaki serta persendian jari tangan dan kaki.
D.    Pemberantasan Nyamuk Penular Demam Chikungunya
Pemberantasan nyamuk demam Chikungunya seperti penyakit menular lainnya, didasarkan atas pemutusan rantai penularan. Beberapa cara untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam Chikungunya yaitu:
1.      Melenyapkan virus dengan cara mengobati semua penderita dengan obat anti virus.
2.      Solusi penderita agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain
3.      Mencegah gigitan nyamuk/vektor.
4.      Immunisasi terhadap orang sehat.
5.      Membasmi/ memberantas sarang nyamuk.
Cara yang biasa dipakai adalah memberantas sumber nyamuk, penyehatan lingkungan ataupun chemical control. Penyehatan lingkungan merupakan cara terbaik. Untuk mencapai tujuan ini di perlukan usaha yang terus – menerus secara berkesinambungan. Hasil yang diharapkan memang tidak tampak dengan segera.
E.     Pengobatan dan Pencegahan Chikungunya
1.      Pengobatan
Tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Dianjurkan istirahat untuk mengurangi keluhan akut. Exercise berat dapat mengkambuhkan gejala sendi. Belum ada obat spesifik untuk membunuh virus penyebab penyakit; pasien yang merasa sakit Chikungunya dapat minum penghilang sakit (analgetik), misalnya parasetamol; namun hindari pemakaian aspirin. Pasien perlu istirahat, minum banyak air dan pemeriksaan diri ke dokter.
2.      Pencegahan
Pencegahan ditujukan untuk mengendalikan nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. Pada saat ini belum ada vaksin di pasaran untuk mencegah Chikungunya. Tindakan pencegahan Chikungunya di daerah dimana terdapat nyamuk Aedes aegypti adalah menghilangkan tempat dimana nyamuk dapat meletakkan telurnya, terutama pada tempat penyimpanan air buatan, misalnya bak mandi, kolam ikan, ban mobil atau kaleng kosong. Tempat penyimpanan air hujan atau penyimpanan air (kontainer plastik, drum) hendaknya tertutup rapat. Ban mobil bekas, kaleng kosong sebaiknya dimusnahkan.
Tempat minum hewan peliharaan/burung dan vas bunga hendaknya dikosongkan atau diganti setidaknya seminggu sekali. Semua upaya tersebut diharapkan dapat membasmi telur nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk di daerah tersebut.Pada wisatawan atau juga penduduk di daerah terjangkit Chikungunya, resiko digigit nyamuk akan berkurang dengan pemasangan air conditioning atau memasang kasa pada jendela atau pintu.
Memakai repelen yang mengandung 20-30% DEET pada kulit tubuh yang terbuka atau pakaian akan mengurangi kemungkinan tergigit nyamuk.  Pencegahan Chikungunya ditekankan pada usaha terus-menerus, berkesinambungan, community based, integrated mosquito control, tidak boleh terlalu mengandalkan insektisida baik untuk jentik nyamuk maupun nyamuk dewasa (chemical larvicide atau adulticide).
Pencegahan wabah penyakit memerlukan peran serta masyarakat yang terkoordinasi dalam usaha meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Chikungunya, serta bagaimana mengenali penyakit dan bagaimana mengendalikan nyamuk yang dapat menularkan/menyebarkan penyakit.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Chikungunya adalah sejenis penyakit demam virus yang disebabkan oleh ALPHAVIRUS yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dari spesies Aedes Aegypti. Nama Chikungunya sendiri diambil dari sebuah bahasa Swahili yang berarti "yang melengkung keatas" karena pada dasarnya seseorang yang menderita penyakit chikungunya tubuhnya menjadi emmbungkuk sebagai akibat dari gejala - gejala arthritis.
Pemberantasan nyamuk demam Chikungunya seperti penyakit menular lainnya, didasarkan atas pemutusan rantai penularan. Beberapa cara untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam Chikungunya yaitu:
1.      Melenyapkan virus dengan cara mengobati semua penderita dengan obat anti virus.
2.      Solusi penderita agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain
3.      Mencegah gigitan nyamuk/vektor.
4.      Immunisasi terhadap orang sehat.
5.      Membasmi/ memberantas sarang nyamuk.
Cara yang biasa dipakai adalah memberantas sumber nyamuk, penyehatan lingkungan ataupun chemical control. Penyehatan lingkungan merupakan cara terbaik. Untuk mencapai tujuan ini di perlukan usaha yang terus – menerus secara berkesinambungan. Hasil yang diharapkan memang tidak tampak dengan segera.


DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/tentang_penyakit_chikungunya_info2248.html
pengertian chikungunya « Blognya Ummu Kautsar ummukautsar.wordpress.com/tag/pengertian-chikungunya diakses pada tgl 9/4/2012
Dr. Nasronudin, dr., SpPD, K-PTI, “Penyakit Infeksi di Indonesia”, 2007, Air langga University Press, Surabaya.
http://adinnagrak.blogspot.com/2013/09/makalah-kesehatan-4-chikungunya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(SKRIPSI) ANALISIS INTERTEKSTUALITAS KETIDAKADILAN GENDER ANTARA NOVEL PEREMPUAN DITITIK NOL KARYA NAWAL EL SAADAWI DENGAN NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU

MOTTO Jadilah dirimu. Hidup bukan untuk mendapat pujian orang lain, dan jangan pernah menyamar hanya untuk dipuji, tapi cobalah untu...