BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Chikungunya
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya yang disebarkan ke
manusia melalui gigitan nyamuk. Sebagai penyebar penyakit adalah nyamuk Aedes
aegypti; juga dapat oleh nyamuk Aedes albopictus. Nama penyakit berasal dari
bahasa Swahili yang berarti “yang berubah bentuk atau bungkuk”, mengacu pada
postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat.
Virus
chikungunya merupakan anggota genus Alphavirus dalam family Togaviridae. Strain
asia merupakan genotype yang berbeda dengan yang di afrika. Virus Chikungunya
disebut juga Arbovirus A Chikungunya Type CHIK, CK. Virus Chikungunya masuk
keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Virions mengandung satu molekul single
standed RNA.
Virus dapat
menyerang manusia dan hewan. Virions dibungkus oleh lipid membrane; plemorfik;
spherical; dengan diameter 70 µm. Pada permukaan envelope didaptkan
glycoprotein spikes (terdiri atas 2 virus protein membentuk heterodimer).
Nucleopapsids isometric; dengan diameter 40 µm.
B.
Rumusan
Masalah
1. Mengenal
Gejala Chikungunya
2. Pencegahan
dan Pengobatan pada Chikungunya
3. Hal
yang menyebabkan orang bisa terkena penyakit Chikungunya
C.
Tujuan
1. Agar
Kita lebih mengenal apa itu “Chikungunya”?
2. Menifestasi
penyakit tentang Chikungunya
3. Pencegahan
serta Pengobatan yang akan dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Nama
Chikungunya sendiri diambil dari sebuah bahasa Swahili yang berarti "yang
melengkung keatas" karena pada dasarnya seseorang yang menderita penyakit
chikungunya tubuhnya menjadi membungkuk sebagai akibat dari gejala - gejala
arthritis. Atau Chikungunya juga bisa
diartikan sebagai gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk
atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur
penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia).
Penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri
pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta
tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada
kulit. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala,
menggigil, kemerahan pada konjunktiva, pembesaran kelenjar getah bening di
bagian leher, mual, muntah dan kadang-kadang disertai dengan gatal pada
ruam. Belum pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini (Suharto,
2007).
Penyakit Chikungunya sebenarnya pada mulanya merupakan
penyakit yang menjangkiti hewan yang hidupnya di tengah hutan yang kemudian
seiring berjalannya waktu penyakit chikungunya menyebar ke pemukiman penduduk.
Virus penyakit chikungunya pertama kali menyerang di wilayah Indonesia pada
tahun 1973. Penyakit ini adalah sejenis penyakit demam virus yang disebabkan
oleh ALPHAVIRUS yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dari spesies Aedes
Aegypti.
B.
Mengenal
Nyamuk Penyebar Chikungunya
Nyamuk Aedes
aegypti lebih menyukai darah manusia daripada binatang (antropofilik). Darahnya
diperlukan untuk mematangkan telur jika dibuahi oleh nyamuk jantan sehingga
menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai
dari nyamuk menghisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara
3-4 hari. Jangka waktu tersebut satu siklus gonotropik. Nyamuk ini aktif pada
siang hari dan menggigit di dalam dan diluar rumah.Mempunyai dua puncak
aktifitas dalam mencari mangsa yaitu mulai pagi hari dan petang hari yaitu
antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00.
Tempat yang
disukai nyamuk untuk beristirahat selama menunggu bertelur adalah tempat yang
gelap, lembab dan sedikit angin. Nyamuk aedes aegypti biasanya hinggap didalam
rumah pada benda-benda yang bergantungan seperti pakaian.
Pergerakan
nyamuk aedes aegypti dari tempat perindukan ketempat mencari mangsa dan tempat
istirahat ditentukan oleh kemampuan terbang nyamuk aedes aegypti betina adalah
rata-rata 40-100 m. Namun secara pasif karena angin dapat terbang sejauh 2 km.
C.
Gejala
Demam Chikungunya
Gejala utama
terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan
linu dipersendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya
rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasasakit pada tulang – tulang, ada yang
menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip
dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu.
virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk,
antara lain Aedes aegypti.
Virus
menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara
mendadak penderitaakan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga
dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecildimulai dengan demam
mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Matabiasanya
merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam.
Pada anak
yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta
terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi
dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa
sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah.
Pada umumnya
demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit
sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue,
pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.
Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya.
Namun, rasa nyeri sendi mungkin masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai
bulan (Suharto, 2007).
Gejala demam
Chikungunya mirip dengan demam berdarah dengue yaitu demam tinggi, menggigil,
sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik –
bintik merah di kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan demam berdarah
dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (syok) maupun
kematian. Nyeri sendi ini terutama mengenai sendi lutut, pergelangan kaki serta
persendian jari tangan dan kaki.
D.
Pemberantasan
Nyamuk Penular Demam Chikungunya
Pemberantasan nyamuk demam
Chikungunya seperti penyakit menular lainnya, didasarkan atas pemutusan rantai
penularan. Beberapa cara untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam
Chikungunya yaitu:
1.
Melenyapkan
virus dengan cara mengobati semua penderita dengan obat anti virus.
2.
Solusi
penderita agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain
3.
Mencegah
gigitan nyamuk/vektor.
4.
Immunisasi
terhadap orang sehat.
5.
Membasmi/
memberantas sarang nyamuk.
Cara yang biasa dipakai
adalah memberantas sumber nyamuk, penyehatan lingkungan ataupun chemical
control. Penyehatan lingkungan merupakan cara terbaik. Untuk mencapai tujuan
ini di perlukan usaha yang terus – menerus secara berkesinambungan. Hasil yang
diharapkan memang tidak tampak dengan segera.
E.
Pengobatan dan Pencegahan Chikungunya
1. Pengobatan
Tidak ada
vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Dianjurkan istirahat untuk
mengurangi keluhan akut. Exercise berat dapat mengkambuhkan gejala sendi. Belum
ada obat spesifik untuk membunuh virus penyebab penyakit; pasien yang merasa
sakit Chikungunya dapat minum penghilang sakit (analgetik), misalnya
parasetamol; namun hindari pemakaian aspirin. Pasien perlu istirahat, minum
banyak air dan pemeriksaan diri ke dokter.
2. Pencegahan
Pencegahan ditujukan
untuk mengendalikan nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. Pada saat ini belum
ada vaksin di pasaran untuk mencegah Chikungunya. Tindakan pencegahan
Chikungunya di daerah dimana terdapat nyamuk Aedes aegypti adalah menghilangkan
tempat dimana nyamuk dapat meletakkan telurnya, terutama pada tempat
penyimpanan air buatan, misalnya bak mandi, kolam ikan, ban mobil atau kaleng
kosong. Tempat penyimpanan air hujan atau penyimpanan air (kontainer plastik,
drum) hendaknya tertutup rapat. Ban mobil bekas, kaleng kosong sebaiknya
dimusnahkan.
Tempat minum
hewan peliharaan/burung dan vas bunga hendaknya dikosongkan atau diganti
setidaknya seminggu sekali. Semua upaya tersebut diharapkan dapat membasmi
telur nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk di daerah tersebut.Pada wisatawan
atau juga penduduk di daerah terjangkit Chikungunya, resiko digigit nyamuk akan
berkurang dengan pemasangan air conditioning atau memasang kasa pada jendela
atau pintu.
Memakai
repelen yang mengandung 20-30% DEET pada kulit tubuh yang terbuka atau pakaian
akan mengurangi kemungkinan tergigit nyamuk.
Pencegahan Chikungunya ditekankan pada usaha terus-menerus,
berkesinambungan, community based, integrated mosquito control,
tidak boleh terlalu mengandalkan insektisida baik untuk jentik nyamuk maupun
nyamuk dewasa (chemical larvicide atau adulticide).
Pencegahan
wabah penyakit memerlukan peran serta masyarakat yang terkoordinasi dalam usaha
meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Chikungunya, serta bagaimana
mengenali penyakit dan bagaimana mengendalikan nyamuk yang dapat
menularkan/menyebarkan penyakit.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Chikungunya adalah sejenis penyakit demam virus yang
disebabkan oleh ALPHAVIRUS yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dari spesies
Aedes Aegypti. Nama Chikungunya sendiri diambil dari sebuah bahasa Swahili yang
berarti "yang melengkung keatas" karena pada dasarnya seseorang yang
menderita penyakit chikungunya tubuhnya menjadi emmbungkuk sebagai akibat dari
gejala - gejala arthritis.
Pemberantasan nyamuk demam
Chikungunya seperti penyakit menular lainnya, didasarkan atas pemutusan rantai
penularan. Beberapa cara untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam
Chikungunya yaitu:
1.
Melenyapkan
virus dengan cara mengobati semua penderita dengan obat anti virus.
2.
Solusi
penderita agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain
3.
Mencegah
gigitan nyamuk/vektor.
4.
Immunisasi
terhadap orang sehat.
5.
Membasmi/
memberantas sarang nyamuk.
Cara yang biasa dipakai
adalah memberantas sumber nyamuk, penyehatan lingkungan ataupun chemical
control. Penyehatan lingkungan merupakan cara terbaik. Untuk mencapai tujuan
ini di perlukan usaha yang terus – menerus secara berkesinambungan. Hasil yang
diharapkan memang tidak tampak dengan segera.
DAFTAR
PUSTAKA
http://carapedia.com/tentang_penyakit_chikungunya_info2248.html
pengertian chikungunya «
Blognya Ummu Kautsar ummukautsar.wordpress.com/tag/pengertian-chikungunya
diakses pada tgl 9/4/2012
Dr.
Nasronudin, dr., SpPD, K-PTI, “Penyakit Infeksi di Indonesia”, 2007, Air langga
University Press, Surabaya.
http://adinnagrak.blogspot.com/2013/09/makalah-kesehatan-4-chikungunya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar