Filsafat adalah materi scientiarum atau induk ilmu
pengetahuan. Filsafat disebut induk pengetahuan karena memang filsafatlah yang
telah melahirkan segala ilmu pengetahuan yang ada.
Gambaran tentang hakekat filsafat yang meliputi :
1. Pengertian
filsafat secara luas dalam arti harafiah, operasional, dari sudut materinya.
·
Filsafat dalam arti “Harafiah”
Asal kata Filsafat dari bahasa Latin “Filosofia
terdiri dari kata Filos dan Sofia, Filos : Cinta atau hasrat yang besar. Sofia
: Pengetahuan yang mendalam sampai berkaitan dengan kearifan.
Berdasarkan pembahasan secara harafiah ini filsafat
berarti cinta kepada pengetahuan atau hasrat yang besar untuk menjadi
arif.
·
Filsafat secara prosesnya atau
operasionalnya adalah “cara berfilsafat”, maka filsafat adalah renungan yang
mendalam (radikal) dan menyeluruh (integral), secara sistematis, sadar dan
metodis dan sudah barang tentu tidak meninggalkan sifat-sifat ilmiah pada
umumnya.
·
Filsafat dibahas dari sudut isinya,
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metodologi serta hakekat
kebenaran dan nilai dari ihwal terutama tentang manusia dan segala
cita-citanya, dengan lingkungannya, agamanya, kehidupannya, ideologinya,
hakekat dirinya dan lain-lain.
2. Asal muasal
manusia berfilsafat
·
Ingin tahu
·
Heran
·
Takjub/Kagum
·
Sadar akan keterbatasan.
3. Sifat dasar
filsafat,
·
Berpikir radikal,
·
Mencari asas,
·
Memburu kebenaran,
·
Mencari kejelasan,
·
Berpikir rasional.
4. Kegunaan
filsafat
·
Mendidik dan melatih manusia unukt
merumuskan pikiran-pikiran secara logis, sistematis, objektif dan methodis.
·
Membantu manusia unt menelaah suatu
masalah tdk hanya terhenti pada fenomena atau gejala penampakan saja, tetapi
sanggup membantu mengungkapkan suatu masalah sampai kepada masalah hakikinya.
·
Membantu manusia meningkatkan
kecerdasan dan tanggung jawab terutama kepada hati nuraninya sendiri.
5. Siapa saja yang
berfilsafat
·
Berfilsafat adalah hak setiap orang,
tiap orang memiliki kemampuan untuk menghadapi setiap permasalahan yang ada.
Takkan ada yang namanya manusia bodoh dan pintar apabila daya intelektual tetap
dikembangkan dan terus dilatih, filsafat hanyalah satu jalan, cara dan gaya.
Contoh kecilnya ketika kita menghadapi permasalahan hidup ini. Intinya adalah
berfilsafat adalah hak setiap orang.
B. SEJARAH FILSAFAT
Ada tiga
filsuf dari kota Miletos yaitu Thales, Anaximandros dan Anaximenes. Ketiganya
secara khusus menaruh perhatian pada alam dan kejadian-kejadian alamiah,
terutama tertarik pada adanya perubahan yang terus menerus di alam. Mereka
mencari suatu asas atau prinsip yang tetap tinggal sama di belakang
perubahan-perubahan yang tak henti-hentinya itu. Thales mengatakan bahwa
prinsip itu adalah air, Anaximandros berpendapat to apeiron atau yang tak
terbatas sedangkan Anaximenes menunjuk udara.
Thales juga
berpendapat bahwa bumi terletak di atas air. Tentang bumi, Anaximandros
mengatakan bahwa bumi persis berada di pusat jagat raya dengan jarak yang sama
terhadap semua badan yang lain. Sedangkan mengenai kehidupan bahwa semua
makhluk hidup berasal dari air dan bentuk hidup yang pertama adalah ikan. Dan
manusia pertama tumbuh dalam perut ikan. Sementara Anaximenes dapat dikatakan
sebagai pemikir pertama yang mengemukakan persamaan antara tubuh manusia dan
jagat raya. Udara di alam semesta ibarat jiwa yang dipupuk dengan pernapasan di
dalam tubuh manusia.
Filosof
berikutnya yang perlu diperkenalkan adalah Pythagoras. Ajaran-ajarannya yang
pokok adalah pertama dikatakan bahwa jiwa tidak dapat mati. Sesudah kematian
manusia, jiwa pindah ke dalam hewan, dan setelah hewan itu mati jiwa itu pindah
lagi dan seterusnya. Tetapi dengan mensucikan dirinya, jiwa dapat selamat dari
reinkarnasi itu. Kedua dari penemuannya terhadap interval-interval utama dari
tangga nada yang diekspresikan dengan perbandingan dengan bilangan-bilangan,
Pythagoras menyatakan bahwa suatu gejala fisis dikusai oleh hukum matematis.
Bahkan katanya segala-galanya adalah bilangan. Pythagoras menyatakan untuk
pertama kalinya, bahwa jagat raya bukanlah bumi melainkan Hestia (Api),
sebagaimana perapian merupakan pusat dari sebuah rumah.
Socrates
adalah termasuk salah satu dari beberapa filsuf kelahiran Yunani.
Ia juga merupakan salah satu figur yang paling penting dalam tradisi Filsafat Barat. Menurut
beberapa sumber, Socrates ini dilahirkan di kota Athena, Yunani,
pada tahun 470 S.M. (tetapi sumber lain menyebutkan bahwa Socrates lahir pada
tahun 469 S.M., bahkan ada pula yang menyebutkan 471 S.M.), dan wafat pada
tahun 399 S.M.. Tidak ada perbedaan (ikhtilaf) mengenai tahun wafatnya
Socrates.
Plato
dilahirkan di Atena pada tahun 427 S.M. dan meninggal disana pada tahun 347
S.M. dalam usia 80 tahun. Ia berasal dari keluarga aristokrasi yang turun-temurun
memegang politik penting dalam politik Atena. Ia pun bercita-cita sejak mudanya
untuk menjadi orang negara. Tetapi perkembangan politik di masanya tidak
memberi kesempatan padanya untuk mengikuti jalan hidup yang diingininya itu.
Namanya bermula ialah Aristokles. Nama plato diberikan oleh gurunya. Ia
memperoleh nama itu berhubung dengan bahunya yang lebar.
Aristoteles dilahirkan di kota
Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur
tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia
menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia.
Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi
dan “pengetahuan praktis”. dibawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal
spekulasi filosofis.
C. Perkembangan Filsafat di masa Modern
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa ini rasionalisme semakin dipikirkan. Tidak gampang
untuk menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan
bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaissance. Masa setelah Abad Pertengahan
adalah masa Modern. Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad
Pertengahan itu. Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini,
yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Usaha
untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi. Kebudayaan
ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat
aliran yang terus mempertahankan masa Klasik. Aliran-aliran dari Kungfu dan mazhab Stoa menjadi
aliran-aliran yang terus dipertahankan. Pada masa Renaissance ini tidak
menghasilkan karya-karya yang penting.
Satu hal yang yang menjadi perhatian pada masa
Renaissance ini adalah ketika kita melihat perkembangan pemikirannya.
Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa yang amat berperan di dalam
dunia filsafat. Inilah yang menjadi awal dari masa modern. Timbulnya ilmu
pengetahuan yang modern, berdasarkan metode eksperimental dan matematis. Segala
sesuatunya, khususnya di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan
empirisme. Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal
tersebut.
Pada masa
Modern terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi. Hal ini terlihat
dari kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang,
kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan. Kaum kelas menengah melakukan upaya
untuk bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan suatu kebebasan tertentu.
Kebebasan ini berkaitan dengan syarat-syarat dasar kehidupan. Segala macam
barang kebutuhan bisa dibeli dengan uang. Makanisme pasar pun sudah mulai
mengambil peranan penting untuk menuntut manusia untuk rajin, cerdik, dan
cerdas. Dari sudut pandang sosio-ekonomi menjelaskan bahwa individu berhadapan
dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus dijawab berdasarkan
kemampuan akal budi yang mereka miliki. Kemampuan ini tanpa harus mengacu
kepada otoritas lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan tuan tanah feodal, maupun ajaran muluk-muluk dari
para filsuf.
Dari sudut
pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern merupakan periode
dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah
pemikiran filosofis Barat. Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan antar
filsuf terkemuka. Setiap filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang
khas. Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat kasar dan sini, kadang
tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental. Sejarah filsafat pada masa
modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.
Ada
beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju
perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643). Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk
perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk
menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru. Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini.
Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern. Dia
adalah seorang filsuf Perancis. Descartes belajar filsafat pada Kolese yang
dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La Fleche. Descartes menulis sebuah
buku yang terkenal, yaitu Discours de la method pada tahun 1637. Bukunya
tersebut berisi tentang uraian tentang metode perkembangan intelektuilnya. Dia
dengan lantang menyatakan bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu
pengetahuan yang menjadi bahan pendidikannya. Dia juga menjelaskan bahwa di
dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti. Segala sesuatu
dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar